Sukarno memang masih diidolakan masyarakat luas. Banyak yang mengaku mencintai bapak proklamasi itu, namun sayangnya masih banyak sekali pemahaman yang sering keliru mengenai beliau.
Kekeliruan itu membuat salah satu putranya, Guruh Sukarnoputra, tergelitik buat mengoreksi kekeliruan – kekeliruan tentang informasi yang beredar terkait presiden pertama RI itu di masyarakat luas. Guruh tak dapat membiarkan kekeliruan itu berlanjut terlalu lama, terlebih di kalangan anak muda.
Kira-kira apa aja ya fakta yang keliru dari Sukarno? Yuk tengok guys!
Tempat lahir Sukarno, yang juga sering dipanggil Bung Karno, ternyata bukan di Blitar seperti yang dituliskan lama di buku – buku sejarah, melainkan Surabaya.
Pengejaan nama yang benar adalah Sukarno bukan Soekarno. Soekarno merupakan ejaan Belanda yang diperintah untuk diperbaiki setelah ejaan baru disempurnakan. Beliau pun memerintahkan agar namanya di semua dokumen dirubah menjadi Sukarno namun mengubah tanda tangan setelah 50 tahun lebih bukan soal mudah, sehingga di tanda tangan masih tertulis Soekarno.
Jasmerah berarti Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, bukan melupakan sejarah. Guruh menerangkan kalau arti melupakan dan meninggalkan sangatlah berbeda jauh.
Bung Karno bukan bagian dari Orde Lama. Itu merupakan penghinaan karena beliau sendiri anti Orde Lama karena Orde Lama adalah masa saat Indonesia masih mental dijajah (zaman kolonialisme). Guruh Sukarnoputra mengatakan kalau sebutlah saja pemerintahan Sukarno dengan Pemerintahan Sukarno, bukan Orde lama.
Banyak pemahaman yang keliru tentang Sukarno diduga Guruh karena praktik politik kaum neokolonialisme dan imperialisme (nekolim) pada masa Orba yang sengaja mematikan atau menghaous fakta tentang Sukarno dan keluarganya, bahkan juga ajaran-ajaran nasionalisme yang di gagas bapak negara itu.
Di wasiatnya Sukarno ingin dimakamkan di Priangan, bukan Blitar. Bung Karno ingin dimakamkan di Priangan yang banyak dengan pegunungan dan sungai, ia pun berpesan hanya dikubur di bawah pohon rindang tanpa nisan. Cukup batu yang bertuliskan Sukarno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Selain fakta – fakta di atas, Guruh juga menyesalkan bahwa masyarakat yang mengidolakan ayahya kebanyakan tidak memahami pemikiran Bung Karno atau mengerti riwayat hidupnya. Sebatas seremonial dan acap dijadikan bahan ‘jualan’ untuk kepentingan golongan.
Guruh pun juga menyayangkan banyak generasi muda yang beranggapan bahwa nama Sukarno selalu identik dengan Hatta. Bahkan nama bandara pun dinamai Sukarno – Hatta seolah Bung Karno tak bisa lepas tanpa Bung Hatta padahal mereka berdua dalah pribadi yang berbeda.
0 Response to "Anak Muda Wajib Baca Ini! Fakta – fakta Soekarno Yang Sering Keliru "
Posting Komentar