Kisah Penampakan Jin di Zaman Rasulullah


SAUDARAKU,
Berpalingnya seseorang dari masalah ibadah terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan terhadap mereka. Selain itu, dengan ibadah yang dilakukan manusia berarti meminta tolong kepada-Nya dan memohon petunjuk dari-Nya.
Manusia dijadikan oleh Allah dalam keadaan lemah, karenanya, ia sangat membutuhkan pertolongan Allah agar bisa hidup damai. Dengan taat melakukan ibadah, manusia akan tercegah dari perbuatan maksiat yang akan mengakibatkan murkanya Allah.
Saudaraku,
Al-Qur’an menyerukan kepada seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah, dan mengingatkan mereka akan segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelumnya bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui,” (QS. 2 : 21 – 22).
Saudaraku,
Kewajiban yang prima bagi para Nabi ialah mengingatkan umatnya agar beribadah kepada Allah. Hal ini telah disebutkan oleh Al-Qur’an dalam ayat berikut ini : “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku,” (QS. 21 : 25).
Allah memberi wasiat kepada nabi Muhamamd agar menyembah kepada-Nya sampai akhir hayatnya. Untuk itu Allah berfirman : “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini”. (QS. 15 : 99).
Saudaraku,
Yang dimaksud dengan yakin pada ayat tadi ialah ajal, karena ajal adalah suatu hal yang sudah yakin dan pasti.
Rasulullah bersabda pada sahabat Mu’adz ibnu Jabal: “Tahukah engkau, apa hak manusia terhadap Yang menciptakannya?” Mu’adz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasul berkata: “Mereka harus menyembah-Nya dan janganlah sekali-kali menyekutukan-Nya.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi kepadanya: “Tahukah apa hak Allah pada mereka?” Muadz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda : “Tidak menyiksa mereka,” (Hadits riwayat Bukhari).
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf

SAUDARAKU,
Berpalingnya seseorang dari masalah ibadah terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan terhadap mereka. Selain itu, dengan ibadah yang dilakukan manusia berarti meminta tolong kepada-Nya dan memohon petunjuk dari-Nya.
Manusia dijadikan oleh Allah dalam keadaan lemah, karenanya, ia sangat membutuhkan pertolongan Allah agar bisa hidup damai. Dengan taat melakukan ibadah, manusia akan tercegah dari perbuatan maksiat yang akan mengakibatkan murkanya Allah.
Saudaraku,
Al-Qur’an menyerukan kepada seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah, dan mengingatkan mereka akan segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelumnya bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui,” (QS. 2 : 21 – 22).
Saudaraku,
Kewajiban yang prima bagi para Nabi ialah mengingatkan umatnya agar beribadah kepada Allah. Hal ini telah disebutkan oleh Al-Qur’an dalam ayat berikut ini : “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku,” (QS. 21 : 25).
Allah memberi wasiat kepada nabi Muhamamd agar menyembah kepada-Nya sampai akhir hayatnya. Untuk itu Allah berfirman : “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini”. (QS. 15 : 99).
Saudaraku,
Yang dimaksud dengan yakin pada ayat tadi ialah ajal, karena ajal adalah suatu hal yang sudah yakin dan pasti.
Rasulullah bersabda pada sahabat Mu’adz ibnu Jabal: “Tahukah engkau, apa hak manusia terhadap Yang menciptakannya?” Mu’adz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasul berkata: “Mereka harus menyembah-Nya dan janganlah sekali-kali menyekutukan-Nya.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi kepadanya: “Tahukah apa hak Allah pada mereka?” Muadz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda : “Tidak menyiksa mereka,” (Hadits riwayat Bukhari).
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf
h terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah b
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf


Sudah tidak asing bagi kita bahwa sejak zaman Nabi Adam As hingga akhir zaman kelak, iblis beserta kawan-kawannya akan terus menjerumuskan manusia agar masuk kedalam perangkap dan golongannya.
Dan berikut adalah beberapa bukti nyata, bahwa jin dan golongannya telah menggoda manusia, bahkan menampakkan dirinya sebagai manusia dan berusaha terus merayu dan menggoda yang terjadi pada zaman Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam.

1.      Di Dalam Rumah
Abu As-Sa’ib berkata bahwa bahwa Abu Sa’id al-Khudri pernah bercerita tentang pemuda penghuni rumah sebelahnya yang mati akibat balas dendam jin yang dibunuhnya. Waktu itu, jin itu menampakkan diri berupa ular, Tidak diketahui secara persis, mana yang terlebih dahulu mati, pemuda atau ular?
Ketika peristiwa itu disampaikan ke Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Sesungguhnya di Madinah ini ada jin yang telah masuk lslam. Oleh sebab itu, jika kalian melihat salah satu dari mereka, maka biarkanlah (izinkanlah) tiga hari. Jika setelah itu masih terlihat, maka bunuhlah karena ia adalah syetan.” (simak kisah Iengkapnya dalam hadits riwayat lmam Muslim).
Sumber : Majalah Ghoib Edisi 41/2

2.     Di Darun NadwahKetika para tokoh kafir Quraisy berkumpul di Darun Nadwah (gedung parlemen mereka), iblis menyusup dan menjelma sebagai seorang tokoh besar dengan baju kebesarannya. Saat mereka melihatnya, mereka pun bertanya: “Siapakah Anda?” ia menjawab, “Saya Syekh (tokoh) dari kota Nejed. Saya mendengar kalian telah bersatu, karena itulah saya hadir ke sini untuk agar kalian tidak kehilangan pendapat dan nasehat saya.” Mereka antusias menyambutnya; “Ya silahkan masuk.” Iblis pus masuk bersama mereka lalu berkata, “Perhitungkanlah keberadaan lelaki itu (Muhammad). Demi Allah, sepak terjangnya tak akan bisa kalian bending …” (Sirah Ibnu Hisyam: 2/94 dan Tafsir Ibnu Katsir: 2/379)

3.     Di Dalam Keranjang
Sesunggqhnya Abu Ayyub mempunyai sekeranjang kurma, lalu datangtah hantu (syetan menampakkan diri) dan mengambilnya. Kemudian aku lapor ke Rasulullah, beliau berdabda, “Pergilah (ke tampatmu semula), apabila kamu melihatnya lagi, bacalah!. “Bismillah ajibi Rosulallah” (Dengan nama Allah, Taatilah seruan Rasulullah). Kemudian aku praktikkan, lalu dia (jin tersebut) bersumpah untuk tidak datang lagi. Cerita ini sama dengan yang dialami oleh Abu Hurairah.” (HR. Tirmidzi)

4.     Di Dalam Gudang Zakat
Abu Hurairah berkata: Rasulullah mengamanahiku untuk menjaga hasil pengumpulan zakat di bulan Ramadhan, lalu datanglah seseorang. Lalu ia menciduk hasil zakat dengan tangannya. Aku menegurnya: “Demi Allah, kamu akan saya laporkan ke Rasulullah.” Lalu ia berkata: “Saya sangat butuh sekali, dan saya mempunyai keluarga yang sangat membutuhkan makanan ini.” Maka aku membiarkannya pergi. Di pagi harinya, Rasulullah bertanya kepadaku: “Apa yang dilakukan tahananmu semalam?”. (Lalu Abu Hurairaih bercerita, dan peristiwa itu berulang tiga kali), sampai akhirnya jin itu mengajari Abu Hurairah ayat Kursi untuk membentengi diri dari gangguan syetan. Dan hal itu dibenarkan Rasulullah. Beliau berkata, “Kali ini ia benar, padahal la pembohong, ia adalah syetan.” (HR. Bukhari).

5.     Di Perang Badar
Ibnu Abbas berkata, “Iblis telah menyerupai manusia sebagai sosok Suraqah bin Malik, pemuka Bani Mudlij. Ia datang ke tengah barisan tentara orang-orang musyrikin. Ia berkata: ‘Tidak ada seorang pun yang dapat menang terhadap kamu pada hari ini, dan sesungguhnya saya adalah pelindungmu’. Ketika manusia telah berkumpul Rasulullah SAW. mengambil segenggam debu, lalu beliau lemparkan ke arah orang-orang musyrikin, mereka pu lari tunggang langgang. Lalu Jibril menemui Iblis. Waktu itu Iblis sedang memegangi tangan salah seorang musyrik, begitu melihat kedatangan Jibril, ia langsung melepaskan tangan orang musyrik tersebut dan kabur mengambil langkah seribu. Orang musyrik itu pun langsung meneriakinya: ‘Wahi Suraqah, kamu tadi mengklaim diri sebagai pelindung kami? “ Iblis menjawab, “Sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kalian tidak bisa melihatnya, sesungguhnya saya takut kepada Allah. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.” Itulah reaksi Iblis saat melihat para malaikat.” (Tafsir Ibnu Katsir: 2/317).

6.     Di Dalam Shalat
Aisyah ra. berkata, “Ketika Rasulullah shalat, datanglah syetan kepadanya. Lalu Rasulullah menangkapnya, membantingnya dan menyekiknya. Rasulullah bersabda, “Sampai aku rasakan lidahnya yang dingin di tanganku.” (HR. Nasa’i)

7.     Di Dalam Gentong
Ubay bin Ka’ab berkata: “Saya pernah punya gentong yang berisi kurma, saya selalu memeriksanya. Namun pada suatu saat, kurma itu berkurang dan waktu itu saya melihat sosok hewan menyerupai anak remaji. Aku pun menegurnya, “Apakah kamu jin atau manusia?”’ la menjawab: “Aku jin”. Aku bertanya: “Apa yang bisa membentengi kami dari kejahatanmu?”’ la meniawab:”Ayat Kursi”. Lalu aku ceritakan hal itu ke Rasulullah. Beliau bersabda, “Syetan itu benar.” (HR. Nasa’i)


SAUDARAKU,
Berpalingnya seseorang dari masalah ibadah terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan terhadap mereka. Selain itu, dengan ibadah yang dilakukan manusia berarti meminta tolong kepada-Nya dan memohon petunjuk dari-Nya.
Manusia dijadikan oleh Allah dalam keadaan lemah, karenanya, ia sangat membutuhkan pertolongan Allah agar bisa hidup damai. Dengan taat melakukan ibadah, manusia akan tercegah dari perbuatan maksiat yang akan mengakibatkan murkanya Allah.
Saudaraku,
Al-Qur’an menyerukan kepada seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah, dan mengingatkan mereka akan segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelumnya bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui,” (QS. 2 : 21 – 22).
Saudaraku,
Kewajiban yang prima bagi para Nabi ialah mengingatkan umatnya agar beribadah kepada Allah. Hal ini telah disebutkan oleh Al-Qur’an dalam ayat berikut ini : “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku,” (QS. 21 : 25).
Allah memberi wasiat kepada nabi Muhamamd agar menyembah kepada-Nya sampai akhir hayatnya. Untuk itu Allah berfirman : “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini”. (QS. 15 : 99).
Saudaraku,
Yang dimaksud dengan yakin pada ayat tadi ialah ajal, karena ajal adalah suatu hal yang sudah yakin dan pasti.
Rasulullah bersabda pada sahabat Mu’adz ibnu Jabal: “Tahukah engkau, apa hak manusia terhadap Yang menciptakannya?” Mu’adz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasul berkata: “Mereka harus menyembah-Nya dan janganlah sekali-kali menyekutukan-Nya.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi kepadanya: “Tahukah apa hak Allah pada mereka?” Muadz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda : “Tidak menyiksa mereka,” (Hadits riwayat Bukhari).
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf

SAUDARAKU,
Berpalingnya seseorang dari masalah ibadah terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan terhadap mereka. Selain itu, dengan ibadah yang dilakukan manusia berarti meminta tolong kepada-Nya dan memohon petunjuk dari-Nya.
Manusia dijadikan oleh Allah dalam keadaan lemah, karenanya, ia sangat membutuhkan pertolongan Allah agar bisa hidup damai. Dengan taat melakukan ibadah, manusia akan tercegah dari perbuatan maksiat yang akan mengakibatkan murkanya Allah.
Saudaraku,
Al-Qur’an menyerukan kepada seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah, dan mengingatkan mereka akan segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelumnya bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui,” (QS. 2 : 21 – 22).
Saudaraku,
Kewajiban yang prima bagi para Nabi ialah mengingatkan umatnya agar beribadah kepada Allah. Hal ini telah disebutkan oleh Al-Qur’an dalam ayat berikut ini : “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku,” (QS. 21 : 25).
Allah memberi wasiat kepada nabi Muhamamd agar menyembah kepada-Nya sampai akhir hayatnya. Untuk itu Allah berfirman : “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini”. (QS. 15 : 99).
Saudaraku,
Yang dimaksud dengan yakin pada ayat tadi ialah ajal, karena ajal adalah suatu hal yang sudah yakin dan pasti.
Rasulullah bersabda pada sahabat Mu’adz ibnu Jabal: “Tahukah engkau, apa hak manusia terhadap Yang menciptakannya?” Mu’adz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasul berkata: “Mereka harus menyembah-Nya dan janganlah sekali-kali menyekutukan-Nya.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi kepadanya: “Tahukah apa hak Allah pada mereka?” Muadz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda : “Tidak menyiksa mereka,” (Hadits riwayat Bukhari).
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf

SAUDARAKU,
Berpalingnya seseorang dari masalah ibadah terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan terhadap mereka. Selain itu, dengan ibadah yang dilakukan manusia berarti meminta tolong kepada-Nya dan memohon petunjuk dari-Nya.
Manusia dijadikan oleh Allah dalam keadaan lemah, karenanya, ia sangat membutuhkan pertolongan Allah agar bisa hidup damai. Dengan taat melakukan ibadah, manusia akan tercegah dari perbuatan maksiat yang akan mengakibatkan murkanya Allah.
Saudaraku,
Al-Qur’an menyerukan kepada seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah, dan mengingatkan mereka akan segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelumnya bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui,” (QS. 2 : 21 – 22).
Saudaraku,
Kewajiban yang prima bagi para Nabi ialah mengingatkan umatnya agar beribadah kepada Allah. Hal ini telah disebutkan oleh Al-Qur’an dalam ayat berikut ini : “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku,” (QS. 21 : 25).
Allah memberi wasiat kepada nabi Muhamamd agar menyembah kepada-Nya sampai akhir hayatnya. Untuk itu Allah berfirman : “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini”. (QS. 15 : 99).
Saudaraku,
Yang dimaksud dengan yakin pada ayat tadi ialah ajal, karena ajal adalah suatu hal yang sudah yakin dan pasti.
Rasulullah bersabda pada sahabat Mu’adz ibnu Jabal: “Tahukah engkau, apa hak manusia terhadap Yang menciptakannya?” Mu’adz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasul berkata: “Mereka harus menyembah-Nya dan janganlah sekali-kali menyekutukan-Nya.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi kepadanya: “Tahukah apa hak Allah pada mereka?” Muadz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda : “Tidak menyiksa mereka,” (Hadits riwayat Bukhari).
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf

SAUDARAKU,
Berpalingnya seseorang dari masalah ibadah terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan terhadap mereka. Selain itu, dengan ibadah yang dilakukan manusia berarti meminta tolong kepada-Nya dan memohon petunjuk dari-Nya.
Manusia dijadikan oleh Allah dalam keadaan lemah, karenanya, ia sangat membutuhkan pertolongan Allah agar bisa hidup damai. Dengan taat melakukan ibadah, manusia akan tercegah dari perbuatan maksiat yang akan mengakibatkan murkanya Allah.
Saudaraku,
Al-Qur’an menyerukan kepada seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah, dan mengingatkan mereka akan segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelumnya bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui,” (QS. 2 : 21 – 22).
Saudaraku,
Kewajiban yang prima bagi para Nabi ialah mengingatkan umatnya agar beribadah kepada Allah. Hal ini telah disebutkan oleh Al-Qur’an dalam ayat berikut ini : “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku,” (QS. 21 : 25).
Allah memberi wasiat kepada nabi Muhamamd agar menyembah kepada-Nya sampai akhir hayatnya. Untuk itu Allah berfirman : “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini”. (QS. 15 : 99).
Saudaraku,
Yang dimaksud dengan yakin pada ayat tadi ialah ajal, karena ajal adalah suatu hal yang sudah yakin dan pasti.
Rasulullah bersabda pada sahabat Mu’adz ibnu Jabal: “Tahukah engkau, apa hak manusia terhadap Yang menciptakannya?” Mu’adz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasul berkata: “Mereka harus menyembah-Nya dan janganlah sekali-kali menyekutukan-Nya.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi kepadanya: “Tahukah apa hak Allah pada mereka?” Muadz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda : “Tidak menyiksa mereka,” (Hadits riwayat Bukhari).
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf

SAUDARAKU,
Berpalingnya seseorang dari masalah ibadah terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan terhadap mereka. Selain itu, dengan ibadah yang dilakukan manusia berarti meminta tolong kepada-Nya dan memohon petunjuk dari-Nya.
Manusia dijadikan oleh Allah dalam keadaan lemah, karenanya, ia sangat membutuhkan pertolongan Allah agar bisa hidup damai. Dengan taat melakukan ibadah, manusia akan tercegah dari perbuatan maksiat yang akan mengakibatkan murkanya Allah.
Saudaraku,
Al-Qur’an menyerukan kepada seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah, dan mengingatkan mereka akan segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelumnya bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui,” (QS. 2 : 21 – 22).
Saudaraku,
Kewajiban yang prima bagi para Nabi ialah mengingatkan umatnya agar beribadah kepada Allah. Hal ini telah disebutkan oleh Al-Qur’an dalam ayat berikut ini : “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku,” (QS. 21 : 25).
Allah memberi wasiat kepada nabi Muhamamd agar menyembah kepada-Nya sampai akhir hayatnya. Untuk itu Allah berfirman : “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini”. (QS. 15 : 99).
Saudaraku,
Yang dimaksud dengan yakin pada ayat tadi ialah ajal, karena ajal adalah suatu hal yang sudah yakin dan pasti.
Rasulullah bersabda pada sahabat Mu’adz ibnu Jabal: “Tahukah engkau, apa hak manusia terhadap Yang menciptakannya?” Mu’adz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasul berkata: “Mereka harus menyembah-Nya dan janganlah sekali-kali menyekutukan-Nya.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi kepadanya: “Tahukah apa hak Allah pada mereka?” Muadz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda : “Tidak menyiksa mereka,” (Hadits riwayat Bukhari).
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf

SAUDARAKU,
Berpalingnya seseorang dari masalah ibadah terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan terhadap mereka. Selain itu, dengan ibadah yang dilakukan manusia berarti meminta tolong kepada-Nya dan memohon petunjuk dari-Nya.
Manusia dijadikan oleh Allah dalam keadaan lemah, karenanya, ia sangat membutuhkan pertolongan Allah agar bisa hidup damai. Dengan taat melakukan ibadah, manusia akan tercegah dari perbuatan maksiat yang akan mengakibatkan murkanya Allah.
Saudaraku,
Al-Qur’an menyerukan kepada seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah, dan mengingatkan mereka akan segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelumnya bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui,” (QS. 2 : 21 – 22).
Saudaraku,
Kewajiban yang prima bagi para Nabi ialah mengingatkan umatnya agar beribadah kepada Allah. Hal ini telah disebutkan oleh Al-Qur’an dalam ayat berikut ini : “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku,” (QS. 21 : 25).
Allah memberi wasiat kepada nabi Muhamamd agar menyembah kepada-Nya sampai akhir hayatnya. Untuk itu Allah berfirman : “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini”. (QS. 15 : 99).
Saudaraku,
Yang dimaksud dengan yakin pada ayat tadi ialah ajal, karena ajal adalah suatu hal yang sudah yakin dan pasti.
Rasulullah bersabda pada sahabat Mu’adz ibnu Jabal: “Tahukah engkau, apa hak manusia terhadap Yang menciptakannya?” Mu’adz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasul berkata: “Mereka harus menyembah-Nya dan janganlah sekali-kali menyekutukan-Nya.” Kemudian Rasulullah bertanya lagi kepadanya: “Tahukah apa hak Allah pada mereka?” Muadz menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda : “Tidak menyiksa mereka,” (Hadits riwayat Bukhari).
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf
(sumber)
h terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah b
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf
h terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah b
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf
h terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah b
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf
h terhadap Tuhannya adalah termasuk dosa besar. Allah akan mengancam pelakunya dengan siksaan yang keras, karena sebelum itu Allah telah melarang kita melakukan hal itu.
Allah telah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. 40 : 60).
Saudaraku,
Manusia dituntut untuk menyembah Tuhan sejak ia berada di bumi ini, sebagai tanda rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah b
- See more at: http://www.reportaseterkini.com/2015/09/dosa-besar-meninggalkan-sholat.html#sthash.3Eg3yXlD.dpuf

0 Response to "Kisah Penampakan Jin di Zaman Rasulullah"

Posting Komentar