Musim di Amerika ini Punya Lukisan Seharga Rp 1,2 Trililun


Museum of Modern Art di New York menyimpan banyak koleksi lukisan yang bersejarah dan punya nilai seni yang tinggi. Tak heran, di dalamnya terdapat koleksi lukisan Picaso yang senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,2 Triliun.



Dari luar, deretan gedung di antara Fifth dan Sixth Avenues, New York tak ada yang mencolok, tak ada yang mendominasi. Masih terbungkus oleh arsitektur gaya modern bercampur vintage, retro dan klasik. 

Hanya saja, di salah satu gedungnya, di 53rd Street terdapat tulisan yang cukup mengusik mata, 'Museum of Modern Art'. Di samping kiri dan seberangnya juga terlihat toko buku yang terkait dengan seni dan desain. Serta toko souvenir MoMA, singkatan resmi salah satu museum paling keren di kota Gotham tersebut.

Saya yang penasaran dengan isi museum langsung memasuki lobi MoMA. Ternyata ramai, kontras dengan penampakan luar yang sepi-sepi saja. Interiornya juga sangat kontemporer, bertolakbelakang dengan desain luar yang terlihat jadul. Perabotnya secantik yang terpajang di Ikea.

Tak jauh dari pintu masuk, terdapat lobi yang cukup luas. Selain itu terlihat ruang baca, tiket counter dan hall penghubung ke taman di belakang museum.

Pengunjung hilir mudik dari taman, counter tiket, ruang baca dan pintu masuk museum. Kebanyakan orang dewasa dan hanya sedikit terlihat anak-anak. Wajah- wajahnya tampak serius khas New York. Baju casual dan fashionable yang membuat mereka terlihat lebih rileks.

Tak perlu komando, kaki langsung tertuju pada lantai 5 usai menerima katalog museum. Di lantai teratas itu terdapat koleksi lukisan Picasso yang beberapa diantaranya sangat populer: Girl Before a Mirror (1932) dan Les Demoiselles d'Avagnon (1907). Saking masterpiece-nya, masing-masing lukisan bernilai lebih dari $100 juta atau tidak kurang dari Rp 1,2 triliun pada taksiran balai lelang beberapa tahun lalu.

"d'Avagnon memecah komposisi melukis tradisional secara radikal. Lukisan ini akan sangat siginifikan menentukan gaya melukis Picasso pada periode-periode berikutnya," tulis kurator dalam katalog menyebut lukisan 5 gadis tel*nj*ng itu.

Selain Picasso, sejumlah nama beken memajang karyanya seperti Claude Monet, Van Gogh dan Jackson Pollock. Khusus Pollock, salah satu lukisannya yang dipajang berjudul 'No. 5' sempat terjual ke kolektor bernama David Martinez pada 2006 lalu senilai $140juta atau sekitar Rp 1, 7 triliun !

Nama ini belum termasuk seniman lain di bidang fotografi, pematung, film, animator, arsitek, ilustrator, hingga seni instalasi dan seni kontemporer terbaru. Totalnya tidak kurang dari 70.000 koleksi seniman papan atas dunia memenuhi MoMA, baik dipamerkan berkala maupun tetap.

"Tidak pernah terfikir bagaimana bisa memindahkan lukisan-lukisan mahal ini ke rumah. Cukup menikmatinya di sini," kata Lina, turis asal Indonesia menggambarkan perasaanya di depan Girl Before a Mirror.

Museum ini didirikan oleh Abby Aldrich Rockfeller, istri orang terkaya di AS waktu itu, pada tahun 1929. Abby berkeinginan membuat museum khusus untuk seni modern pertama di Manhattan sebagai ajang pamer bagi modernisasi Eropa.

Yang menarik, MoMA sempat kesulitan keuangan pada 10 tahun pertama. Sebab, Rockfeller sangat menentang kegiatan istrinya yang dianggap menghambur-hamburkan uang perusahaan. Museum jadi sering berpindah-pindah karena sewa gedung habis dan tidak sanggup memperpanjang.

Seiring perjalanan waktu, Rockfeller mulai memahami kegiatan istrinya. Ia berbalik menjadi dermawan yang murah hati untuk membantu mengumpulkan karya seni. Juga menyediakan lokasi tetap yakni di tempat yang sekarang.

Sejarah MoMA seiring dengan kegiatan amal para konglomerat di AS. Seperti pada periode 2002-2004, sedikitnya $858 juta terkumpul dalam kampanye amal. $77 juta diantaranya disumbang oleh David Rockfeller dalam bentuk uang tunai.

Hingga saat ini, anggaran MoMA mencapai Rp 1,7 triliun pertahun. Dua tahun lalu, MoMA sampai merogoh uang Rp 384 miliar untuk belanja karya seni guna memperbanyak koleksi museum. Angka fantastis itu membuat MoMa sebagai museum terbesar ke-7 di AS dilihat dari sisi anggaran. 

Akan tetapi, bukan nilai fantastis yang membuat MoMA layak dikunjungi. Melainkan citarasa seni dan kurasi yang akurat serta profesional yang membua MoMA membuat siapa saja bakal takjub. 

Tidak heran, bila para agensi pariwisata, blogger, penulis, kritikus, kolumnis bahkan orang awam merekomendasikan MoMA sebagai tempat wajib dikunjungi bila ke New York. 2 Hingga 3 jam bakal tidak cukup untuk menjelajah 9 lantai MoMA. 

3 Lantai dasar yakni lantai T1, M dan T2 adalah lantai dasar untuk kegiatan teater. Lantai 1 untuk lobi, restoran,ArtLab, dan Sculpture Garden. Lantai 2 diisi dengan galeri kontemporer, media, ilustrasi dan ruang pamer khusus. Lantai 3 terdapat koleksi arsitektur, gambar dan fotografi. 

Lantai 4 dan 5 tentang seni lukis dan patung yang dipilah secara periodik. Lantai 6 berisi ruang pamer khusus yang berganti-ganti beberapa bulan atau tahun sekali. Dijamin, tiket USD 25 (dewasa) atau USD 14 (anak-anak) menjadi terasa ikhlas dengan pengalaman yang bakal diperoleh.









0 Response to "Musim di Amerika ini Punya Lukisan Seharga Rp 1,2 Trililun"

Posting Komentar