Unik, Penduduk Desa ini Tidak Ada yang Menghisap Rokok

Kalimat “No Smoking” tidak hanya berlaku saat anda memasuki area SPBU. Karena are bebas rokok ini juga diterapkan oleh warga sebuah desa di kecamatan Tarik, Sidoarjo, yang ingin hidup sehat. Dalam peraturan itu disebutkan warga tidak boleh merokok dalam rumah atau dikenakan denda Rp 50 ribu jika ketahuan melakukannya.

Adalah di desa Sebani, kecamatan Tarik, Sidoarjo. Aturan itu diberlakukan sejak sekitar satu tahun lalu. Pemerintah desa setempat menghimbau warganya tidak merokok dalam rumah. Gayung bersambut seluruh warga desa sepakat dengan aturan tersebut. Kini merokok di desa itu harus dilakukan diluar rumah.

Tak hanya himbauan lisan, setiap rumah warga juga dipasang papan larangan untuk merokok dalam rumah. Larangan ini untuk mengupayakan lingkungan sehat, terutama dalam lingkungan keluarga di rumah yang biasanya penuh dengan anak kecil dan wanita.

Meski tergolong aneh dan tidak populis, kebijakan ini mau tidak mau harus dilakukan meski oleh para pecandu rokok. Bagi warga yang ketahuan merokok dalam rumah akan dikenakan sanksi Rp 50000. Namun demikian pemerintah desa menyadari jika merokok merupakan hak asasi dan kebiasaan yang sulit dihilangkan. Untuk itu pihak desa juga menyediakan sejumlah tempat puntung rokok di depan rumah warga.

“Arahan dari medis bahwa dampak perokok pasif itu sangat berat sehingga kami sarankan pada warga untuk terbiasa merokok di luar rumah. Akhirnya saya fasilitasi tempat putung rokok di sepanjang jalan,” kata Kades Sebani Tarik, Adi Mursito.

Entah dalam realisasinya tidak bisa diketahui secara pasti apakah ada warga yang tetap merokok di dalam rumah. Namun kebanyakan warga sepakat dengan aturan itu.

Warga menyadari kesehatan merupakan hak setiap orang maka mereka yang merokok, harus juga menghormati hak mereka yang tidak merokok. Bahkan untuk mendukung aturan itu, warga juga memenuhi lingkungan sekitar rumahnya dengan pepohonan dan tanaman peredu agar efek negatif asap rokok bisa diminimalisir.

(sumber)