Jawa Tengah, Paling Banyak Simpatisan Komunis PKI
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal MS Fadhilah mengatakan ideologi komunisme kembali muncul di beberapa daerah seperti yang disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono di Monumen Lubang Buaya, Kamis 1 Oktober 2015.
Salah satu tandanya sejumlah kelompok masyarakat mulai berani menunjukkan dan memasang atribut atau bendera bergambar palu-arit serta tulisan PKI (Partai Komunis Indonesia).
"Jawa Tengah paling banyak," kata Fadhilah dilansir Tempo, Kamis, 1 Oktober 2015.
"Saya kurang hafal detil kabupatennya, dan daerah lain di luar Jawa."
Menurut dia, ideologi Komunisme tak akan pernah mati atau hilang. Pelbagai bentuk propaganda dan politik penghasutan menjadi cara effektif yang klasik kelompok tersebut menjaring pengikut.
"Itu kenapa TNI harus tetap waspada dan terus berjaga. Demi keutuhan NKRI dan tegaknya Pancasila," kata Fadhilah.
Salah satu propaganda yang marak terjadi saat ini adalah upaya pemutarbalikan fakta peristiwa Gerakan 30 September. Sejumlah kelompok melalui film dan perkumpulan mengarahkan hasutan atau opini terjadinya pembantaian dan pelanggaran hak asasi manusia dalam peristiwa pasca penculikan para jenderal.
Menurut Fadhilah, Indonesia memiliki sejarah buruk berhadapan dengan Komunisme sebagai fakta yang tak terbantahkan. Gerakan PKI yang berupaya meruntuhkan pancasila dan merebut kekuasaan negara tersebut adalah kesalahan.
"Jadi bukan salah TNI. Tugas kami memang menjaga kedaulatan," kata dia.
Fadhilah tak memaparkan tindakan konkret TNI melawan perkembangan ideologi Komunisme. Ia hanya mengatakan, seluruh TNI terus waspada dan detil membaca tanda-tanda kemungkinan gerakan kelompok yang dituding telah meresap ke anak muda.
"Tandanya cukup jelas biasanya. Mereka tak suka pancasila dan menginginkan revolusi," kata dia.
TEMPO
0 Response to "Jawa Tengah, Paling Banyak Simpatisan Komunis PKI"
Posting Komentar